Sasmito mengatakan, lonjakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang sebesar 17,68% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu disebabkan adanya kampanye intensif dari pemerintah dan juga adanya atraksi destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisata di Indonesia.
Sasmito menjelaskan, tercatat, pada Juli 2015 jumlah kunjungan wisman sebanyak 877,6 ribu kunjungan. Sementara pada Juni 2016 sebanyak 857,7 ribu kunjungan. Dari jumlah total kunjungan wisman Juli 2016 tersebut terbagi dari wisman yang masuk melalui 19 pintu utama sebanyak 968.216 kunjungan dan di luar 19 pintu utama sebanyak 64.525 kunjungan.
"Sebagian besar masuk melalui 19 pintu utama, yang terbagi sebanyak 931.694 merupakan wisman reguler dan 36.522 merupakan wisman khusus. Sementara untuk yang di luar 19 pintu utama tidak terlalu banyak," kata Sasmito.
Menurut Sasmito, jumlah kunjungan di luar 19 pintu utama tersebut terbagi dari sebanyak 25.735 merupakan wisman melalui pos lintas batas dan lainnya sebanyak 38.790 kunjungan. Kunjungan di luar 19 pintu utama tersebut jauh lebih fluktuatif.
"Hampir pada semua pintu masuk utama di Indonesia mengalami kenaikan tajam, hanya Batam yang mengalami penurunan. Untuk Batam, ada beberapa isu yang mempengaruhi, salah satunya adalah isu bom pada Juli lalu," kata Sasmito.
Bandara Ngurah Rai
Jumlah wisman yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai, Denpasar, lanjut Sasmito, merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bandara lain di Indonesia. Tercatat, pada Juli 2016 wisatawan mancanegara yang masuk mencapai 405.686 kunjungan atau naik 38,42 persen dibanding bulan sebelumnya.
Pada Juli 2016, jumlah kunjungan wisman tertinggi berasal dari Tiongkok yang mencapai 153.934 kunjungan, diikuti Australia sebanyak 122.866 kunjungan. Sementara wisman berkebangsaan Singapura mengalami penurunan menjadi 94.187 kunjungan, Malaysia juga menurun menjadi 90.479 kunjungan, dan wisman asal Jepang naik tipis menjadi 41.100 kunjungan.
Secara kumulatif periode Januari-Juli 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 6,32 juta kunjungan, atau mengalami kenaikan 7,64% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Dengan kenaikan jumlah kunjungan wisman tersebut juga menaikkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi di Indonesia," katanya.
Tercatat, TPK hotel berbintang di 27 provinsi di Indonesia pada Juli 2016 mencapai rata-rata 53,77% atau mengalami kenaikan sebesar 2,52 poin dibandingkan dengan TPK Juli 2015 yang sebesar 51,25%.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Juli 2016, tercatat 1,81 hari atau mengalami penurunan 0,09 poin dibandingkan tahun lalu.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar